Batas Makan Gorengan

Batas makan gorengan dalam sehari, saat diet, ataupun secara normal tetap harus dibatasi, karena asupan yang over tidak baik bagi kesehatan tubuh.

Gorengan menjadi salah satu camilan yang biasa dikonsumsi masyarakat Indonesia. Intensitas atau frekuensinya bahkan bisa setiap hari dalam konsumsinya.

Akan tetapi, dibalik rasa enak, nikmat, dan gurihnya gorengan, tetapi ada bahaya yang mengintai. Beberapa bahaya tersebut terkait dengan masalah kesehatan yang tidak boleh disepelekan begitu saja.

Lalu, sebenarnya berapa batas konsumsi atau makan gorengan dalam sehari?

Batas Makan Gorengan

Gorengan menjadi salah satu makanan yang banyak digemari oleh masyarakat Indonesia, tanpa terkecuali. Bahkan, konsumsinya dapat dikonsumsi kapan saja, pagi hari, siang hari, maupun malam hari.

Tidak hanya digunakan sebagai camilan, gorengan banyak yang mengonsumsinya dengan dijadikan lauk saat makan. Bahkan, saat sarapan juga sering. Padahal, ini sangat berbahaya.

Penting untuk diketahui, dalam 1 gorengan, setidaknya mengandung sebanyak 1 sendok teh minyak. Maka, rinciannya sebagai berikut:

• 1 gorengan mengandung 1 sendok teh minyak
• Batasan harian konsumsi minyak maksimal adalah 6 sendok teh
• Jadi, dalam sehari tidak boleh konsumsi sebanyak 6 gorengan

Itu adalah batas maksimal harian 6 gorengan per hari. Akan tetapi, jauh lebih baik lagi untuk tidak menyentuh batas maksimal. Setidaknya, dalam sehari cukup konsumsi 2 hingga 3 gorengan saja sudah cukup.

Belum lagi jika kalori harian tubuh yang tidak hanya konsumsi gorengan, melainkan konsumsi tumis sayur, telur, dan makanan berminyak yang lainnya.

Lebih dari itu, tidak disarankan untuk konsumsi gorengan sering setiap harinya. Setidaknya, dalam 1 minggu, konsumsi gorengan hanya cukup 1 hari saja, jangan lebih dari itu.

Sebenarnya, yang berbahaya dari sebuah gorengan itu adalah minyaknya. Sebisa mungkin, untuk hindari minyak dalam asupan harian tubuhnya.

Apalagi, gorengan saat ini menjadi “kebudayaan” baru bagi masyarakat kota, selain dari junk food atau makanan cepat saji.

Padahal, gorengan sangat tidak baik bagi tubuh, karena mengandung banyak lemak maupun kolesterol, yang biasanya menjadi pemicu berbagai macam penyakit, seperti jantung maupun stroke.

Dampak Terlalu Over Konsumsi Gorengan

Makanan yang dimasak dengan cara digoreng, salah satunya gorengan telah terbukti mampu meningkatkan tekanan darah, menurunkan kolesterol baik, dan memicu penambahan berat badan atau obesitas.

Kesemua dampak atau akibat tersebut berhubungan erat dengan masalah penyakit jantung dan menimbulkan risiko diabetes.

Apalagi, kita tidak bisa memastikan higienis dari gorengan tersebut yang mencakup:

• Kualitas minyak yang tidak selalu bagus
• Radikal bebas bisa diakibatkan dari minyak yang kotor atau tidak berkualitas
• Potensi kebersihan dari gorengan bisa jadi diragukan, apalagi yang dijual berada di pinggiran jalan

Yang lebih menakutkannya lagi, International Diabetes Federation (IDF) memperkirakan jumlah penderita diabetes di Indonesia mencapai hingga 28.57 juta di tahun 2045.

Salah satu pemicu dari diabetes ialah gaya hidup yang buruk dan kurangnya asupan nutrisi baik bagi tubuh, seperti seringnya konsumsi gorengan.

Biasanya, ini menjadi kendala bagi masyarakat Indonesia, karena tidak gemar konsumsi sayur atau makanan sehat seperti buah-buahan, sehingga menggantinya dengan konsumsi makanan yang berbahaya bagi kesehatan tubuh.

Sedangkan itu, sebenarnya kendala nafsu makan di semua usia juga menjadi concern khusus. Maka dari itu, harus bisa dididik sejak awal untuk konsumsi makan-makanan yang sehat.

Nafsu makan sejak anak dapat didapatkan melalui Vitamin Gizidat, agar nantinya saat remaja atau dewasa tidak kebiasaan untuk “selalu” konsumsi makanan yang enak.

Ada banyak olahan makanan yang enak di sekitar kita, selain dari gorengan yang patut untuk dicoba mulai dari sekarang:

• Buah-buahan
• Jus
• Salad
• Sayur
• Susu

Masih banyak lagi lainnya makanan atau asupan bernutrisi selain dari gorengan. Sebisa mungkin, dalam mengurangi obesitas maupun diabetes, harus bisa dimulai dari niat untuk mencukupi kebutuhan nutrisi dengan makanan yang sehat.

Baca juga: Berapa Kalori Gorengan?

Frequently Asked Question (FAQ)